Senin 19 Oct 2015 15:17 WIB

Slovenia Batasi Arus Masuk Pengungsi

Rep: c38/ Red: Ani Nursalikah
Dari total 12 ribu tambahan pengungsi Suriah dan Irak yang dijanjikan akan diterima oleh Pemerintah Federal Australia, sekitar 4000 - 7000 orang akan dimukimkan di New South Wales.
Foto: abc
Dari total 12 ribu tambahan pengungsi Suriah dan Irak yang dijanjikan akan diterima oleh Pemerintah Federal Australia, sekitar 4000 - 7000 orang akan dimukimkan di New South Wales.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Slovenia menolak menerima sebuah kereta berisi pengungsi dari Kroasia pada Ahad (18/10). Kementerian Dalam Negeri Slovenia mengungkapkan, negara itu telah menerima total pengungsi hingga 2.250 jiwa sepanjang hari itu.

“Hari ini, Slovenia menerima kereta yang membawa sekitar 1.800 orang dan diperkirakan sekitar 300-350 lain pada sore harinya di perbatasan Obrezje. Jadi, kami belum bisa menerima kereta baru dari Kroasia yang membawa 1.800 orang,” kata Kementerian Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan, Ahad (18/10).

Dilansir dari Anadolu Agency, Senin (19/10), Menteri Bostjan Sefic menyatakan pemerintah Slovenia akan membatasi jumlah pengungsi hingga 2.500 orang per hari. Meski ada permintaan dari Kroasia untuk menerima lebih banyak pengungsi per hari, Slovenia mengaku tidak bisa menambah angka karena keterbatasan kapasitas.

Aliran pengungsi ini juga tergantung pada pembatasan arus masuk yang dikenakan oleh Austria. Pasalnya, setelah Hungaria menutup perbatasan dengan Kroasia pada Jumat (16/10) malam, para pengungsi di Kroasia terpaksa mengambil rute baru menuju Austria dan Jerman melewati Slovenia.

Penutupan perbatasan oleh Hungaria bagaimanapun berdampak bagi para pengungsi Timur Tengah. Sebelum Hungaria menutup pintu perbatasan, rute populer yang diambil pengungsi melewati Makedonia, Serbia, Hungaria, dan Austria. Hungaria telah lebih dulu menutup pintu perbatasan dengan Serbia pada 14 September.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement