REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Topan Koppu yang menyapu Filipina sejak Ahad lalu melemah setelah meninggalkan sembilan orang tewas, Senin (19/10). Para korban tewas karena tertimpa pohon, tersapu air bah dan tewas di laut.
Otoritas Filipina mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan meningkat setelah Koppu menyapu pulau utama Luzon. Beberapa kota dan desa dilaporkan terisolasi karena air bah, pohon tumbang dan reruntuhan yang mengadang jalanan.
Listrik mati di banyak wilayah. Puluhan ribu orang terpaksa dievakuasi dari rumah-rumah mereka. Pada Senin, topan Koppu melemah menjadi kategori satu dari kategori empat. Ia bergerak lambat dan diprediksi melemah menjadi badai tropis dalam beberapa jam kedepan.
"Kami belum bisa menjangkau beberapa daerah, sekitar 60-70 persen kota banjir, beberapa dengan ketinggian tiga meter," kata Wakil Wali Kota Kota Jaen, Provinsi Nueva Ecija di bagian utara Manila, Henry Velarde. Menurutnya, sekitar 20 ribu warga terjebak di area terisolasi dan butuh bantuan makanan juga air bersih.
Badan bencana nasional mengatakan korban tewas mencapai sembilan orang. Dua orang diantaranya tewas karena tertimpa pohon tumbang dan dinding. Sementara tujuh orang tewas di lautan.
Hampir 183 ribu orang telah dievakuasi dari dataran rendah ke dataran yang lebih tinggi. Badan bencana menyiapkan tempat tinggal sementara di sana. Namun, sekitar 6.000 orang masih terdampar di beberapa kota pelabuhan pulau utama Luzon.