Selasa 20 Oct 2015 05:19 WIB

Ledakan di Lebanon Bunuh Delapan Jiwa

Rep: RR Laeny Sulistywati/ Red: Indira Rezkisari
Warga Suriah yang tinggal di Lebanon mengangkat bendera dan foto pemimpin Lebanon. Mereka berterima kasih atas dukungan Lebanon juga Rusia yang mengintervensi Suriah.
Foto: Reuters
Warga Suriah yang tinggal di Lebanon mengangkat bendera dan foto pemimpin Lebanon. Mereka berterima kasih atas dukungan Lebanon juga Rusia yang mengintervensi Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, ARSAL -- Sedikitnya delapan orang tewas akibat ledakan yang terjadi di Kota Arsal, Lebanon, Senin (19/10). Tentara Lebanon mengklaim, ledakan itu sebenarnya menargetkan pemberontak Suriah.

Sumber-sumber keamanan dan warga di Arsal mengatakan kepada Aljazirah bahwa serangan tersebut bertujuan menyerang pemberontak. Tetapi belum jelas apakah korban adalah warga sipil atau pemberontak. Selain delapan jiwa tewas, setidaknya 10 orang terluka.

Sebuah sumber keamanan mengatakan, sebuah helikopter menembakkan rudal di posisi Takfiri di Wadi Hmeid di pinggiran timur Arsal. Tentara Lebanon berjuang melawan pemberontak di sepanjang perbatasan dengan Suriah selama lebih dari satu tahun melalui bentrokan. Daerah perbatasan ini juga rumah bagi kamp-kamp pengungsi Suriah informal yang sebagian besar di luar jangkauan otoritas atau lembaga bantuan.

Namun, Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan, ledakan terjadi di kamp pengungsi Suriah yang telah menewaskan empat orang dan melukai orang lain. Belum ada rincian korban lebih lanjut. Sumber-sumber keamanan Lebanon membantah kamp terkena ledakan ini.

Arsal terletak di timur laut negara itu dan lebih dari setengah dari penduduknya adalah pengungsi Suriah. Arsal juga kota yang dihuni sebagian besar Islam Sunni dan menjadi tempat pertempuran antara pasukan keamanan Lebanon dan pemberontak afiliasi al-Qaeda maupun kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement