Rabu 21 Oct 2015 09:00 WIB

Serangan Rusia Tewaskan Komandan Pemberontak di Suriah

Rudal jelajah Rusia yang ditembakkan ke wilayah Suriah yang dikuasai ISIS.
Foto: Tass/Itar-Tass
Rudal jelajah Rusia yang ditembakkan ke wilayah Suriah yang dikuasai ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Serangan-serangan udara Rusia di Provinsi Latakia, Suriah, membunuh seorang komandan pejuang dan empat lainnya dari sebuah kelompok yang dipersenjatai musuh-musuh luar negeri Presiden Bashar al-Assad, kata seorang juru bicara grup itu pada Selasa (20/10).

Serangan yang dilancarkan pada Senin malam itu menandai jet-jet tempur Rusia untuk ketiga kali menyasar kelompok Divisi Pesisir Pertama sejak Moskow memulai serangan-serangan udaranya guna mendukung Presiden Bashar pada 30 September, kata Fadi Ahmad, juru bicara kelompok itu.

Ia mengatakan 15 warga sipil lagi telah terbunuh akibat serangan udara di Jabal Akrad, sebuah kawasan pedesaan di pegunugan di provinsi itu. Observatorium untuk Hak Asasi Manusia Suriah sebelumnya menyebutkan jumlah korban yang terbunuh sebanyak 45 orang pejuang dan warga sipil.

Divisi Pesisir Pertama merupakan salah satu dari beberapa grup yang menerima bantuan militer luar negeri termasuk peluru-peluru kendali anti tank buatan Amerika Serikat. Kelompok itu, yang berperang di bawah bendera Tentara Suriah Bebas (FSA), membenarkan kematian komandannya, Basil Zamo, mantan seorang kapten dalam militer Suriah.

Ahmad mengatakan seorang pejuang yang dilatih menggunakan rudal TOW anti tank juga gugur. Jet-jet tempur Rusia telah menyerang salah satu markas kelompok itu, dan kemudian menghantam sasaran yang sama lagi setelah para pekerja pertolongan tiba di tempat kejadian.

Daesh adalah nama Negara Islam dalam bahasa Arab. Kampanye serangan udara Rusia di Suriah telah membunuh 370 orang, sepertiga di antara mereka adalah warga sipil, sejak memulainya tiga pekan lkalu, kata Observatorium itu Selasa.

Kelompok-kelompok FSA, yang sering dipimpin mantan perwira tentara Suriah, telah dirujuk ke para pejuang termasuk Front Nusra yang terkait dengan Al Qaida dan Negara Islam. Walaupun mereka melukiskan diri mereka sebagai bagian dari tentara, mereka tidak beroperasi dengan rantai komando dan struktur kendali terpusat.

Beberapa kelompok dalam FSA telah menerima dukungan termasuk pelatihan militer oleh Badan Intelejen Pusat (CIA) AS. Musuh-musuh luar negeri Bashar mencakup Arab Saudi, Qatar dan Turki. Komandan kelompok lainnya, Brigade Nour al Din al Zinki, gugur dalam pertempuran di sebelah selatan Aleppo pada Senin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement