Rabu 21 Oct 2015 13:29 WIB

Abbas: Kesulitan Hidup Rakyat Palestina Akar Ketegangan

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas
Foto: Reuters
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Selasa (20/10) mengatakan rakyat Palestina hidup dalam kondisi yang sulit dan tak terperikan akibat pendudukan Israel.

"Meningkatnya pendudukan dan perbuatan bermusuhan pemukim Yahudi adalah alasan utama ketidakstabilan saat ini," kata Abbas dalam konferensi pers yang ia selenggarakan bersama timpalannya dari Lithuania Dalia Grybauskaite di Ramallah, Tepi Barat Sungai Yordan.

Ia menyerukan diciptakannya kondisi yang memungkinkan rakyat Palestina menentukan nasib sendiri, memperoleh kemerdekaan dan hidup merdeka berdampingan dengan Israel dalam kedamaian dan bertetangga yang baik.

"Perbuatan ini, tak adanya cahaya politik untuk mencapai perdamaian yang adil dan menyeluruh, membawa pemuda kami ke status kekecewaan, keputusasaan dan ketegangan," kata Abbas.

(Baca juga: Lagi, Korban Palestina Berjatuhan)

Abbas juga mengatakan ia telah membahas dengan timpalannya dari Lithuania peningkatan ketegangan saat ini, aksi teror dan radikalisme yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina.

"Posisi kami ialah jelas dan tegas perlu untuk menemukan penyelesaian politik bagi masalah saat ini melalui dialog, dan mengumpulkan semua upaya untuk menghadapi ekstremisme dan terorisme di wilayah tersebut," kata Abbas.

Pada gilirannya, Grybauskaite yang tiba di Ramallah pada Selasa pagi mengatakan negaranya mendukung pilihan dua negara melalui perundingan damai yang memungkinkan kedua negara hidup dalam kedamaian bersama.

Kerusuhan antara kedua pihak sejauh ini telah menewaskan 47 orang Palestina dan sembilan orang Israel, selain melukai lebih dari 2.000 orang, kebanyakan adalah orang Palestina.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement