REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Konferensi kesehatan di Perth menyebutkan satu miliar orang di seluruh dunia akan mati akibat merokok pada abad ini, dan dua pertiga perokok Australia akan menyerah pada penyakit yang terkait tembakau.
Profesor Alan Lopez dari Universitas Melbourne, yang juga mantan epidemiolog dari program pengendalian tembakau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan merokok telah menjadi epidemi kesehatan terbesar satu-satunya dari abad ke-20, yang telah membunuh 100 juta orang.
Dalam pidatonya di konferensi pengendalian tembakau Dewan Kanker Australia Barat pada (20/10), ia memperkirakan, hal itu akan meningkat 10 kali lipat pada 2100.
"Ini akan membunuh satu miliar orang pada abad ini kecuali kita mampu melakukan sesuatu tentang hal itu," kata Profesor Alan.
Walau tingkat merokok telah menurun tajam di Australia dan di beberapa negara maju lainnya, ia mengatakan, ada peningkatan besar di Cina dan Indonesia, di mana 60 persen pria di sana merokok. Begitu pula dengan India dan Vietnam.
Pembicara lain dalam konferensi tersebut, yakni epidemiolog dari Universitas Nasional Australia (ANU), Profesor Emily Banks adalah peneliti dari studi skala besar pertama tentang hubungan antara merokok dan kematian di Australia.
Profesor Emily mengatakan, dua dari tiga perokok akan meninggal dunia akibat kebiasaan mereka, mempengaruhi 1,8 juta dari 2,7 juta perokok di Australia.
"Kemungkinan itu akan menghampiri Anda," sebutnya.