Rabu 21 Oct 2015 16:20 WIB

Sebut Mufti Palestina 'di Balik' Hitler, Netanyahu Tuai Kecaman

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: AP Photo
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pernyataan Perdana Menteri Netanyahu yang menyebut Mufti Palestina menyarankan Adolf Hitler untuk melakukan holocoust pada Perang Dunia menuai kecaman. Kecaman tak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam tubuh Israel termasuk pemimpin oposisi Isaac Herzog. Penolakan juga datang dari sejarawan.

Pemimpin senior Palestina Saeb Erakat menilai pernyataan Netanyahu hanya membebaskan kesalahan pemimpin Nazi Adolf Hitler. "Sangat menyedihkan pemimpin Israel yang sangat benci dengan tetangga mereka menghapuskan dosa Hitler yang membunuh 6 juta Yahudi," ujarnya.

Netanyahu membuat pernyataan yang menyudutkan Palestina saat berpidato di Kongres Zionis ke-37, Selasa (20/10).  Dalam pidatonya Netanyahu fokus pada provokasi Palestina yang terjadi beberapa pekan terakhir.

Ia mengatakan, hasutan yang dilakukan bangsa Palestina telah ada sejak sebelum Negara Israel berdiri. Netanyahu menyebut pemuka agama Palestina telah mendorong Adolf Hitler untuk melakukan Holocoust.  "Mufti Besar Yerusalem Haj Amin al-Husseini, terbang ke Berlin," ujar Netanyahu. "Hitler tidak ingin memusnahkan bangsa Yahudi ketika itu. Ia hanya ingin mengusir Yahudi."

Namun Haj Amin al-Husseini mendatangi Hitler dan mengatakan,"Jika kamu mengusirnya, mereka semua akan datang ke sini."  "Lalu apa yang harus saya lakukan kepada mereka?" tanya Hitler seperti diutarakan Netanyahu. Ia (Haj Amin) menjawab, "Bakar mereka".

Kepala sejarawan Yad Vashem, Profesor Dina Porat mengatakan kepada laman situs Israel Ynet, bahwa pernyataan Netanyahu tidak benar.  "Kamu tidak bisa mengatakan bahwa mufti memberikan ide untuk membunuh atau membantai Yahudi. Itu tidak benar. Pertemuan mereka terjadi setelah sejumlah rangkaian peristiwa itu," ujarnya.

Pemimpin oposisi Herzog menilai pernyataan Netanyahu merupakan penyimpangan sejarah yang sangat membahayakan. Ia meminta Netanyahu mengoreksinya.  "Netanyahu lupa, ia bukan hanya perdana menteri Israel, tetapi juga perdana menteri pemerintahan rakyat Yahudi." Rekan Herzog dari Persatuan Zioni Itzik Shmuli meminta Netanyahu meminta maaf kepada korban holocoust.  

sumber : the Guardian
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement