Rabu 21 Oct 2015 17:04 WIB

PM Irak dapat Tekanan Besar Agar Mendekat ke Rusia

Haider al-Abadi
Haider al-Abadi

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Koalisi partai pendukung Pemerintah Irak dan milisi Syia mendesak Perdana Menteri Irak Haidar al-Abadi untuk meminta bantuan serangan udara Rusia dalam menghadapi ISIS.

Dua anggota parlemen mengatakan, perdana menteri mendapat tekanan besar dari Aliansi Nasional agar meminta intervensi Rusia.  Desakan ini membuat Abadi dalam posisi sulit.

Di satu sisi ia ingin mempertahankan aliansi di dalam negeri, namun di posisi lain Abadi harus mempertahankan koalisi dengan AS yang menjadi seteru Rusia.

Irak memperoleh bantuan 20 miliar dolar AS dalam bentuk pelatihan milter sejak rezim Presiden Saddam Hussein terguling pada 2003. Tak hanya itu, sejak masuknya ISIS, AS juga membantu Irak melawan para pemberontak melalui serangan udara.

Juru bicara Abadi Saad al-Hadithi mengatakan, perdana menteri belum mendiskusikan ihwal serangan udara dengan Rusia.  "Abadi mengatakan pada pertemuan alianss, bukan saat yang tepat untuk memasukkan Rusia ke dalam pertempuran.  Karena hal itu akan membuat situasi semakin rumit dengan AS, dan bisa menimbulkan konsekuensi dalam hubungan jangka panjang dengan Amerika," ujar politisi senior Syiah yang dekat dengan Abadi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement