REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Seorang aktivis kampanye anti-kekerasan mendesak Dewan Kota Brisbane merombak aturan terkait lokasi antrean taksi di kawasan hiburan malam untuk mencegah tindak kekerasan.
Mulai dari memindahkan halte taksi ke tempat yang lebih mudah diakses hingga memutarkan lagu klasik bagi penumpang yang sedang menunggu taksi.
Direktur Let It Go Foundation, Simon Turner meneliti lokasi-lokasi yang biasanya terjadi kekerasan larut malam dan akan memaparkan temuannya kepada Dewan Kota Brisbane.
Turner yang sebelumnya bekerja dalam Kampanye One Punch Can Kill, mengatakan dirinya akan mengusulkan agar ke depan lokasi antrean taksi harus lebih baik penempatannya dan lokasi menuju halte taksi perlu dihias dengan lampu neon dan harus ada komunikasi yang lebih baik antara klub malam dan pelanggan mereka agar mereka tahu dimana terdapat antrean taksi yang padat.
Untuk menyibukkan perhatian pelanggan ketika mengantre taksi, mereka perlu disuguhkan hiburan seperti mendengarkan musik klasik, menonton kelucuan dari komedian setempat atau mengakses wi-fi gratis.
Turner berharap pendekatan yang diusulkannya ini akan membantu dewan kota mengatasi kasus kekerasan di kawasan hiburan, dan proposalnya akan didukung oleh Pemerintah Negara Bagian.
"Dalam melakukan penyelidikan ini kami benar-benar hadir di persimpangan. Kami memperhatikan pergerakan dari anak-anak muda di tempat-tempat ini dan kami meyakini usulan ini dapat memperbaiki lingkungan di kawasan hiburan dan saya kira dewan kota yang responsif akan mendengarkan usulan ini," katanya.
"Pemerintah Queensland yang responsif juga menanti dilakukan nya langkah-langkah untuk menekan kasus kekerasan di kawasan hiburan dan tentu saja usulan seperti ini akan mendapatkan dukungan dalam prosesnya karena ini akan mendorong terciptanya hasil yang lebih besar, dalam hal memiliki kawasan hiburan malam yang lebih baik untuk ekonomi dan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak muda serta kebudayaan yang lebih hiudp serta lingkungan sosial bagi kita untuk menghibur diri sendiri,"
Sekertaris lembaga Our Nightlife, Nick Braban sepakat memindahkan lokasi antrean taksi ke tempat yang berbeda dapat menjauhkan pengguna jalan dari situasi yang memiliki potensi membahayakan.
"Menempatkan mereka ke tempat yang lain, ini akan memperbaiki akses dan jauhnya jarak orang untuk mendapatkan taksi dengan lebih mudah."
"Usulan ini juga memberikan jalan keluar bagi sejumlah masalah pejalan kaki dimana orang-orang suka tidak menyeberang di jalan-jalan utama dan berpotensi tertabrak mobil," katanya.
Manager salah satu perusahaan taksi di Brisbane, Yellow Taxi Bill Parker mengatakan pendapat pribadinya kasus kekerasan sebagian besar terjadi bukan di antrian taksi tapi didalam klub malam.
Parker juga mengatakan jalan-jalan dan jalan setapak di Brisbane bukan tanggung jawab industri taksi.