REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Seorang bayi dan balita tewas dalam kebakaran rumah yang diduga dilakukan oleh tetangga mereka. Menuntut para pelaku ditangkap, ratusan warga yang marah meletakkan tubuh mereka di jalan utama dekat ibu kota India.
Dilansir dari Arab News, dua bayi yang masing-masing berusia dua setengah tahun dan 9 bulan, sedang pulas tertidur ketika penyerang membakar sebuah rumah di desa Sunpedh, distrik Ballabhgarh, Haryana, India, pada Senin (19/10) malam.
Polisi setempat menerangkan sang ibu berada dalam kondisi kritis, sedangkan sang ayah terluka karena berusaha menyelamatkan nyawa anak mereka dengan mendobrak pintu. Polisi negara bagian Haryana mengungkapkan sekelompok pria menuangkan bensin melalui jendela rumah para korban, dan membakar kedua bayi malang itu hidup-hidup.
Empat orang telah ditangkap atas peristiwa tersebut. Sekitar 1.000 warga yang marah membawa jenazah kedua bayi malang yang telah dibungkus kain kafan, ke jalan raya utama di kota Agra, dekat Taj Mahal, dan bersitegang dengan polisi sebagai aksi protes, pada Rabu (21/10).
Serangan itu meningkatkan kekhawatiran atas intoleransi di India, setelah pembunuhan seorang pria Muslim oleh massa Hindu, lantaran dituduh menyembelih sapi. Pemimpin partai oposisi India, Rahul Gandhi, mengunjungi desa itu dan mengkritik para pejabat negara karena tidak melakukan upaya pengamanan yang lebih baik.
Menteri Dalam Negeri India, Rajnath Singh, menyayangkan serangan itu dan menggambarkannya sebagai tindakan terkutuk. Pihak kepolisian India menerangkan peristiwa intoleransi sendiri mulai terjadi di India sejak pembunuhan tiga pria tahun lalu.