REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- PBB mengumumkan bahwa lebih dari 8,6 juta orang di Irak sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Kondisi di daerah konflik tersebut terus memburuk, termasuk dalam hal kesehatan.
Pada Rabu (21/10), Kantor urusan koordinasi kemanusiaan PBB mengonfirmasi lebih dari 1.600 kasus kolera dalam satu bulan terakhir. Wabah kolera ini menyebar pesat karena buruknya sistem pasokan air dan rendahnya kadar klorin dalam air bersih di wilayah setempat.
Jumlah kasus meningkat tajam sejak September lalu yang hanya berjumlah 54 kasus. Menurut WHO dan Kementerian Kesehatan Irak, jumlah kasus per 15 Oktober adalah 1.600 kasus, dan 40 persen berada di Babylon.
"Krisis kemanusiaan ini adalah hasil dari konflik, rendahnya pendanaan bantuan sehingga menghilangkan kemampuan orang-orang untuk bertahan," kata PBB, dalam pernyataan singkat.