REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Ada kejadian unik dalam salah satu rapat Komite Senat Australia, Kamis (22/10). Kebiasaan Menlu Julie Bishop menggunakan simbol "emoji" menjadi salah satu sorotan dalam rapat itu, meskipun suasananya penuh canda.
Menlu Bishop yang dikenal sangat aktif di media sosial, pernah memberikan wawancara dengan media online Buzzfeed. Tapi, seluruh jawaban Menlu Bishop disampaikan dalam bentuk simbol-simbol "emoji".
Salah satu pertanyaan Buzzfeed saat itu terkait dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang dijawab oleh Menlu Bishop dengan simbol wajah berwarna merah, yang lazimnya ditafsirkan sebagai ekspresi marah dalam "dunia emoji" di medsos.
Senator Penny Wong dari Partai Buruh, dalam rapat Komite Luar Negeri Senat itu, memulai dengan bertanya kepada pejabat Departemen Luar Negeri (DFAT) Peter Varghese yang mewakili pemerintah.
"Apakah DFAT pernah menggunakan emoji dalam negosiasi diplomatik atau urusan diplomatik lainnya?" tanya Senator Wong.
"Saya tidak tahu apakah pernah digunakan. Tidak, saya bukan pengguna emoji," jawab Peter Varghese.
Senator Chris Back dari Partai Liberal yang memimpin sidang menimpali, dan bertanya apa yang dimaksudkan dengan emoji.
Senator George Brandis yang juga Jaksa Agung Australia mencoba membantu menjelaskan emoji itu "simbol wajah tersenyum di SMS yang anda terima".
Menlu Bishop dikenal luas oleh masyarakat Australia sebagai pengguna media sosial yang cukup aktif. Dan ia pun terbiasa dengan simbol-simbol emoji.
Menurut Senator Wong, "Saya hanya ingin tahu pesan diplomatik apa yang diekspresikan oleh simbol wajah berwarna merah?"
"Apakah itu ditujukan untuk mengekspresikan Deplu Australia marah kepada Presiden Putin?" tanya Senator Wong.
"Mungkin saja Ibu Menlu marah kepada dia (Presiden Putin), atau mungkin juga berarti dia (Putin) adalah pria pemarah. Saya kurang paham," katanya.
Senator Brandis menimpali, "Bisa saja merujuk kepada ideologi".
Dia menambahkan emoji itu "sama sekali tidak menggambarkan hubungan kita dengan Rusia".
Uniknya lagi, Menlu Bishop yang tidak hadir namun jadi topik dalam rapat itu, langsung memposting ke akun Twitternya, dan menjawab Senator Wong dengan "bahasa yang bisa dimengerti Partai Buruh".
Pihak DFAT dalam rapat itu menyatakan memang menggunakan emoji dalam media sosial dan memberi contoh mengenai postingan mengenai penampilan penyanyi Australia Guy Sebastian dalam kontes Eurovision.