REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Sebuah laporan dari organisasi penelitian Amerika Serikat menyebut Pakistan akan termasuk dalam lima besar negara dengan persediaan nuklir terbesar di dunia pada 2025. Persediaan nuklir negara Asia Selatan itu diperkirakan akan mengganda dalam 10 tahun ke depan.
Laporan organisasi riset yang berbasis di Chicago, Bulletin of the Atomic Scientist memprediksi jumlahnya akan menjadi sekitar 220-250 hulu ledak dari 110-130 hulu letak tahun ini. Hal ini berdasarkan performa Pakistan dalam 20 tahun terakhir.
"Penyebaran, antisipasi dan potensinya bisa menempatkannya tepat di belakang AS, Rusia, Prancis dan Cina," katanya, dikutip TIME.
Saat ini, persediaan hulu ledak Cina telah mencapai 250 unit. Laporan tersebut dirilis bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif ke Amerika Serikat, Rabu (21/10). Reuters memperkirakan ia akan berdiskusi dengan Presiden Barack Obama terkait batas penggunaan senjata taktik kecil nuklir yang tidak dapat diterima.
Pakistan mengatakan senjata tersebut sangat penting untuk konflik macam apa pun di daerah sekitar, termasuk India. Laporan Bulletin membahas hal ini juga, menyoroti pertimbangan utama ketika menganalisis ekspansi nuklir Pakistan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
