REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Petugas keamanan Israel salah mengidentifikasikan warga Yahudi dan menganggapnya sebagai penyerang di pusat Yerusalem. Warga Israel itu pun harus tewas di tangan peluru aparat sebangsanya.
Situs Israel Ynet mengatakan, polisi mengira pria itu seorang penyerang dengan motif nasionalisme sebelum ditembak mati. Juru bicara polisi kepada Middle East Eye, kemarin, mengatakan, laporan awal mengindikasikan ada misidentifikasi. Namun persoalan ini masih terus diinvestigasi. Ia tidak menyebut identitas korban.
Dalam kesempatan terpisah, juru bicara Israel mengungkapkan insiden bermula ketika petugas keamanan swasta secara tidak sengaja menembak pria Israel setelah terjadi perselisihan.
Seorang pria yang baru turun dari bus terlibat cekcok dengan dua tentara bersenjata. Menurut petugas keamanan, kedua tentara itu meminta penumpang menunjukan identitas.
Namun ia malah mencoba merebut senjata dari salah satu aparat tersebut. Penumpang itu kemudian disangka teroris dan ditembak mati.
Situasi di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Jalur Gaza terus memanas selama beberapa pekan terakhir. Lebih dari 50 warga Palestina terbunuh. Sementara warga dan aparat Israel dibayangi serangan pisau pemuda Palestina yang kerap dilakukan secara mendadak.