REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Nigeria mempekerjakan tentara bayaran untuk memerangi Boko Haram. Para pemimpin militer mengambil langkah itu demi menghadapi tenggat waktu menghancurkan kelompok militan itu, Desember nanti.
Dilansir dari Anadolu Agency, pada Kamis (22/10), sumber militer Nigeria memperkirakan sekitar 250 tentara bayaran telah disewa dari kontraktor swasta Tugas Khusus, Pelatihan, Peralatan dan Perlindungan (STTEP), yang berbasis di Afrika Selatan. Mereka akan dikerahkan bersama dengan jet tempur dalam Operation Fire Force.
Pasukan STTEP juga berisikan para veteran dari era apartheid Afrika Selatan, yang akan bekerja sama dan melatih pasukan tempur Nigeria. Menurut situs resmi STTEP, pelatihan dan pembimbingan perusahaan akan berisi cara yang konvensional dan unit rahasia pasukan Afrika Selatan era 1994. Mereka mengklaim pelatihan itu sukses di Afrika, TImur Tengah, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.
Menggambarkan penggunaan tentara bayaran sebagai cara yang memalukan, Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengecam langkah tersebut. Buhari yang merupakan pensiunan jenderal menyebut langkah itu menegaskan kelemahan tentara Nigeria.
Sementara, sumber dari militer Nigeria berdalih langkah itu menjadi pilihan paling praktis untuk memerangi kelompok militan. Nigeria mengklaim telah meraih keberhasilan yang signifikan melawan kelompok militan, meski sejumlah analis mendiskreditkan penggunaan tentara bayaran.