REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Wakil Sekretaris Jenderal PBB Jan Eliasson menyatakan prioritas buat semua pihak terkait bentrokan Palestina-Israel ialah segera melakukan tindakan meredakan ketegangan.
Dia mendesak dicapainya kemajuan ke arah penyelesaian dua negara melalui perundingan.
"Konflik Israel-Palestina sekali lagi telah memasuki tahap berbahaya", kata Eliasson saat memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai situasi di Timur Tengah, Kamis (22/10).
Sebanyak 50 warga Palestina, termasuk 10 anak-anak tewas sejak awal Oktober di tengah peningkatan ketegangan Israel-Palestina baru-baru ini.
"Saat kita bertemu, peningkatan besar di lapangan, terutama di Wilayah Pendudukan Yerusalem Timur terus bergolak," kata Menteri Urusan Luar Negeri Negara Palestina Riad Al-Malki
Israel menduduki Yerusalem Timur dan Tepi Barat Sungai Yordan dalam Perang Timur Tengah 1967, dan mencaplok banyak desa Palestina di Yerusalem Timur pada 1981, tindakan yang dicela oleh masyarakat internasional. Lebih dari 300 ribu orang Palestina tinggal di Jerusalem Timur.
Pertemuan pada Kamis (22/10) diadakan saat Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon mengakhiri misi tiga harinya ke Timur Tengah, termasuk ke Yordania untuk meredakan ketegangan.