Jumat 23 Oct 2015 14:22 WIB

Gedung Putih Peringatkan Netanyahu Hentikan Retorika Panas

Rep: c25/ Red: Ani Nursalikah
Pembantaian Yahudi oleh Nazi Jerman atau sering disebut Holocaust (Ilustrasi)
Foto: hurriyetdailynews.com
Pembantaian Yahudi oleh Nazi Jerman atau sering disebut Holocaust (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih memperingatkan Perdana Menteri Israel menghentikan retorika panasnya. Peringatan itu datang setelah Benjamin Netanyahu menuduh pemimpin agama Palestina sebagai dalang Holocaust.

Dilansir dari Al Arabiya, Jumat (23/10), Netanyahu menyatakan Adolf Hitler sebenarnya tidak berencana memusnahkan orang-orang Yahudi, sampai ia bertemu Mufti Yerusalem Amin al-Husseini pada 1941.

Tuduhan kontroversial itu akhirnya menuai kecaman dan komentar dari banyak pihak di dunia, termasuk Gedung Putih.

"Saya tidak berpikir ada keraguan di sini di Gedung Putih terkait pihak yang bertanggung jawab atas Holocaust yang menewaskan enam juta Yahudi," kata juru bicara Gedung Putih Eric Schultz.

Schultz menerangkan Gedung Putih akan terus mengingatkan kepada publik dan individu akan pentingnya mencegah retorika provokatif, tuduhan atau tindakan yang dapat memicu konflik.

"Kami percaya retorika provokatif perlu berhenti," ujar Eric.

Komentar Netanyahu mendapat kritikan dari para pemimpin Palestina dan oposisi Israel, yang menuduhnya mendistorsi masa lalu. Sejarawan dunia juga menegaskan pernyataan itu tidak akurat.

Reaksi Gedung Putih muncul setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry, bertemu Netanyahu di Berlin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement