REPUBLIKA.CO.ID, LJUBLJANA - Slovenia akan segera membangun pagar di sepanjang wilayah perbatasan dengan Kroasia. Hal tersebut dilakukan setelah lebih dari 47 ribu migran masuk ke dalam negeri hanya dalam beberapa hari.
Kementerian Dalam Negeri Slovenia menyatakan, ada sekitar 47.500 orang yang telah memasuki negara itu sejak Sabtu (17/10) lalu. Bahkan, dalam 24 jam terakhir, tercatat ada 10 migran yang datang.
"Kami sedang mempertimbangkan pilihan (untuk membuat pagar di perbatasan) itu," ujar Perdana Menteri, Miro Cerar, seperti dikutip Daily Mail, Sabtu (24/10).
Dia menambahkan, pada awalnya Slovenia meminta bantuan negara-negara Uni Eropa dalam mengatasi lonjakan kedatangan migran. Namun, sampai saat ini tidak ada solusi yang berarti sehingga pemerintah Slovenia mencoba untuk mencari solusi sendiri.
"Kroasia terlalu cepat dan terlalu banyak membiarkan migran-migran itu masuk ke Slovenia," jelas dia.
Pada Jumat (23/10) pagi, ribuan pengungsi duduk di lapangan di kota Rigonce dekat perbatasan Kroasia. Suhu saat itu hampir mendekati beku. Di kota tersebut, mereka akan di kawal polisi untuk didata sebelum melanjutkan perjalanan ke Austria.
"Kami telah melakukan perjalanan selama 10 hari. Kami berencana pergi ke Jerman untuk melanjutkan studi dan mencari pekerjaan untuk mendapatkan uang" kata Abdullah (23 tahun), mahasiswa kedokteran dari Aleppo, Suriah.
Sejumlah pemimpin Uni Eropa akan mengadakan pertemuan di Brussels pada Minggu (25/10) di bawah naungan Komisi Eropa, untuk membahas perkembangan terbaru dalam krisis migran. Krisis ini merupakan yang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.