REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Aksi unjuk rasa anti-Islam yang terjadi di Benghazi, Libya menelan tiga korban tewas dan sembilan diantaranya luka-luka. Hal itu disampaikan oleh petugas medis yang menangani korban yang terus berjatuhan pada aksi unjuk rasa tersebut.
Para pejabat Libya menekankan penembakan dalam aksi unjuk rasa yang dihadiri hampir 1.000 orang pengunjuk rasa tersebut merupakan serangan mematikan kedua sebagai anti-Islam pada pekan ini. Para pengunjuk rasa itu memprotes pembicaraan yang dimediasi oleh PBB dari pihak Islam dan utusan khusus PBB untuk Libya.
Pada bulan lalu Bernardino Leon mengutuk eskalasi kepala militer Jenderal Khalifa Hifter yang melawan Muslim Benghazi. Dia mengatakan hal ini merupakan upaya terang-terangan untuk melemahkan, Sabtu (24/10).