REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Qatar siap melakukan intervensi militer ke Suriah setelah pemerintah Rusia mendukung Presiden Bashar Assad. Kendati demikian hingga saat ini Qatar masih memilih melakukan penyelesaian secara politis dalam menanggulangi ketegangan yang terjadi di Suriah.
Menteri Luar Negeri Qatar Khalid Al Attiyah menegaskan hal ini ketika mendapatkan peringatan dari pejabat senior pemerintah Assad, yang menyatakan Suriah akan mendapatkan serangan langsung.
"Apa pun yang dapat melindungi rakyat Suriah, kami tidak dapat mengampuni segala bentuk serangan. Tindakan ini akan kami lakukan dengan saudara kami Arab Saudi dan Turki, tidak peduli apa pun,” katanya dikutip Arab News, Sabtu (24/10).
Dia menambahkan jika intervensi militer dapat melindungi rakyat Suriah dari kebrutalan rezim Assad, mereka akan melakukannya. Al Attiyah bahkan menilai ancaman untuk tidak melakukan intervensi militer justru dianggap sebagai agresi langsung.
Attiyah mengatakan, sebenarnya Qatar lebih menyukai penyelesaian konflik dengan metode dialog politik langsung. Namun, dia menegaskan negaranya tidak takut akan konfrontasi apapun.