Ahad 25 Oct 2015 08:28 WIB

Wakil Presiden Maladewa Ditangkap Terkait Percobaan Pembunuhan Presiden

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Winda Destiana Putri
Ahmed Adeeb
Foto: BBC
Ahmed Adeeb

REPUBLIKA.CO.ID, PRIA -- Wakil Presiden Maladewa Ahmed Adeeb ditangkap atas tuduhan terkait dengan percobaan pembunuhan Presiden Maladewa Abdulla Yameen beberapa waktu lalu, Sabtu (24/10).

Menteri Dalam Negeri Umar Naseer menyampaikannya dalam akun Twitter. "Ahmed Adeeb berada di tahanan dan dikenakan tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi," kata Naseer, dikutip BBC.

Selain Adeeb, tiga orang lainnya ikut ditangkap pada Sabtu. Termasuk mantan anggota keamanan Adeeb dan anggota tentara penjinak bom. Menurut laporan polisi, kecurigaan terhadap Adeeb sudah bermula pasca insiden ledakan kapal.

Dalam konstitusi Maladewa, wakil presiden akan secara langsung menggantikan jika presiden tewas atau mengundurkan diri. Para pejabat penggambarkan insiden bulan lalu sebagai percobaan pembunuhan.

Sebelumnya dua perwira polisi senior telah ditangkap. Presiden juga memecat menteri pertahanannya. "Adeeb ditangkap di bandara saat ia kembali dari kunjungan luar negeri resmi karena dicurigai terlibat dalam ledakan perahu presiden," kata juru bicara polisi Ismail Ali.

Naseer mengatakan Adeeb ditahan di pulau penjara. Adeeb yang baru menjabat wapres selama tiga bulan itu telah membantah terkait dengan insiden. Wakil presiden sebelumnya dipecat Yameen, juga karena alasan pengkhianatan.

Insiden ledakan perahu terjadi 28 September lalu. Yameen dan istrinya baru pulang dari ibadah haji di Arab Saudi ketika speedboat mereka terkena ledakan bom. Satu orang kru kapal dilaporkan terluka parah.

Dalam beberapa tahun terakhir, Maladewa diguncang pertarungan politik. Pemilihan Yameen telah menjadi subjek perdebatan berlarut-larut. Keamanan diperketat di ibukota Pria pasca kekhawatiran kekacauan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement