REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry mengatakan, Israel dan Yordania menyepakati langkah yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan di sekitar tempat suci Yerusalem.
Masalah yang berhubungan dengan kompleks suci Yerusalem menjadi pemicu kekerasan antara Israel dan Palestina. Kerry saat di Amman, Yordania, membicarakan persoalan kompleks yang disebut Haram al-Sharif atau Al-Aqsa untuk Muslim dan orang-orang Yahudi sebagai Temple Mount tersebut.
Kerry yang tengah melakukan kunjungan ke Timur Tengah untuk bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Raja Yordania Abdullah di Amman, Sabtu (24/10).
‘’Semua hasutan untuk melakukan kekerasan harus berhenti. Pemimpin harus memimpin,'' kata Kerry seperti dikutip dari laman BBC, Ahad (25/10).
Kerry menegaskan kembali peran bersejarah Yordania sebagai pengawas kompleks Yerusalem. "Ada isu-isu tambahan yang serius yaitu masalah keamanan antara Israel dan Palestina yang harus dibenahi. Tapi, kami sudah sepakat bahwa ada langkah pertama untuk menciptakan beberapa ruang yang memungkinkan kita untuk melanjutkan langkah-langkah dan dialog itu," katanya .
Kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini mencatat setidaknya delapan orang Israel tewas akibat tikaman pisau yang dilakukan warga Palestina. Sedangkan sekitar 50 warga Palestina termasuk beberapa dari penyerang tewas dalam beberapa pekan terakhir.
Dalam kekerasan terbaru, polisi Israel mengatakan mereka menembak mati seorang penyerang Palestina di Tepi Barat bagian utara Sabtu (24/10) dini hari. Ia mengklaim warga Palestina dengan pisau mencoba untuk menusuk penjaga keamanan di situs tersebut.
‘’Sebagai tanggapan, dia ditembak oleh pasukan keamanan," katanya.