REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Angkatan Laut Korea Selatan meluncurkan tembakan peringatan pada kapal patroli Korea Utara di dekat wilayah perbatasan maritim yang disengketakan, Sabtu (24/10). Insiden terjadi bertepatan dengan perayaan reuni keluarga Korea yang terpisah karena perang Korea 1950-53.
Pejabat pertahanan Korsel mengatakan Angkatan Laut Seoul melespakan tembakan peringatan beberapa kali ke arah kapal patroli yang melintas di perbatasan maritim tersebut. Mereka memaksa kapal Korut untuk mundur.
Menurut pejabat yang tidak ingin disebutkan identitasnya itu, kapal Korut tidak membalas tembakan. Wilayah perbatasan yang disengketakan tersebut dikenal dengan Northen Limit Line (NLL). Batas yang dicetuskan di akhir perang Korea itu tidak diakui oleh Korut.
Juru bicara Korut mengatakan Korsel menembaki kapal lautnya yang sedang melakukan operasi rutin. Ia menyebut aksi itu sebagai provokasi serius dan memperingatkan bahwa tindakan bisa berlanjut pada konfrontasi militer hingga kembali memicu ketegangan.
"Hanya akan ada bencana perang, selama penghasut perang militer Korsel terus melakukan hal sembrono," kata juru bicara yang tidak disebutkan namanya dalam pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi Korut KCNA.
Pada 1999 terjadi bentrokan angkatan laut di wilayah tersebut dan menewaskan puluhan pelaut di kedua sisi. Pada 2010, sebuah kapal angkatan laut Korsel tenggelam dalam serangan torpedo yang menewaskan 46 pelaut. Korsel menyalahkan Korut atas serangan tersebut, namun Pyongyang membantahnya.