REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan Perdana Menteri Inggris meminta maaf atas yang terjadi dalam perang Iraq. Selain adanya tuduhan palsu, ia mengakui perang Iraq menjadi cikal bakal terbentuknya kelompok militan ISIS.
Dilansir dari Alarabiya, Ahad (25/10), Tony Blair menyampaikan permintaan maaf terhadap sejumlah hal yang ada di tengah terjadinya perang Iraq beberapa tahun lalu. Permintaan maaf yang disampaikan di sebuah wawancara di stasiun televisi itu, juga keluar seiring penyelidikan yang dilakukan terhadap perang Iraq.
Dalam wawancara itu, Blair mengungkapkan kegagalannya membuat rencana yang tepat untuk penanganan pasca perang pada tahun 2003, yang menjatuhkan Saddam Hussein tersebut. Blair juga membahas saran intelijen palsu atas kepemilikan senjata pemusnah massal yang dituduhkan kepada Iraq, sebagai pembenaran dilakukannya invasi di Iraq.
"Saya minta maaf untuk fakta bahwa saran intelijen yang kami terima adalah salah. Saya juga meminta maaf atas beberapa kesalahan dalam perencanaan dan tentu kesalahan kami dalam pemahaman tentang apa yang akan terjadi setelah penghapusan rezim," kata Blair.
Ketika ditanya apakah perang Iraq menjadi penyebab kebangkitan ISIS, Blair memberikan isyarat kalau ia membenarkan pernyataan itu. "Saya rasa ada unsur kebenaran dalam itu," ujar Blair.
"Tentu saja Anda tidak bisa mengatakan mereka yang menghapus Saddam (Saddam Husein) pada 2003 lalu tidak memikul tanggung jawab untuk situasi di tahun 2015," kata Blair.