Ahad 25 Oct 2015 22:46 WIB

Singapura Terus Cari Tahu Penyebab Kabut Asap

Rep: Gita Amanda/ Red: Indira Rezkisari
Turis asal Cina melihat pemandangan Singapura yang tertutup kabut asap dari salah satu kabin Singapore Flyer (23/10).
Foto: EPA
Turis asal Cina melihat pemandangan Singapura yang tertutup kabut asap dari salah satu kabin Singapore Flyer (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Kementerian Luar Negeri Singapura (MFA) akan terus mencari tahu akar penyebab kebakaran yang menyebabkan bencana kabut asap. Singapura berharap Indonesia tetap berbagi informasi mengenai perusahaan yang berkontribusi terhadap kabut.

Seperti dilansir laman Channel News Asia, pada Ahad (25/10), MFA mengatakan pemerintah Singapura akan meningkatkan kerjasama bilateral, regional, dan internasional untuk mengatasi kebakaran. Mereka juga akan mengambil tindakan hukum di bawah Undang-Undang Polusi Asap Lintas Batas (Transboundary Haze Pollution Act), terhadap perusahaan bandel yang betanggung jawab atas kabut asap.

Singapura berharap pemerintah Indonesia masih berbagi informasi terkait perusahaan-perusahaan tersebut. "Informasi ini penting dalam membantu Singapura mengambil tindakan hukum sepenuhnya terhadap perusahaan berdasarkan Transboundary Haze Pollution Act," katanya.

Sebelumnya, Singapura telah mengirimkan tim terdiri dari 40 petugas Angkatan Bersenjata Singapura dan Singapore Civil Defence Force (SCDF) untuk membantu menanggulangi kabut asap di Indonesia. Pada Sabtu (24/10), tim tersebut telah ditarik pulang setelah menyelesaikan misi selama 10 hari.

"Selama dua minggu terakhir, Angkatan Bersenjata Singapura dan SDFC telah bekerja tanpa lelah dalam kondisi yang sangat sulit untuk membantu Indonesia dalam upaya memadamkan kebakarannya. Pemerintah Singapura telah menawarkan paket bantuan kabut ke Indonesia sejak tahun 2005, dan bantuan kami tahun ini sejalan dengan apa yang Pemerintah Indonesia telah meminta," ujar pernyataan MFA.

MFA mengatakan, meski situasi kabut asap berkepanjangan tahun ini namun Singapura tetap berkomitmen bekerja sama dengan Indonesia. Setelah membantu di Jambi, Singapura berharap dapat memperluas kerjasama ke provinsi dan daerah lain di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement