Senin 26 Oct 2015 14:32 WIB

Saudi dan Mesir Miliki Sikap Sama Soal Suriah, Assad Harus Mundur

Rep: RR Laeny Sulistiawati/ Red: Teguh Firmansyah
Menlu Kerajaan Arab Saudi Adel bin Ahmed Al Jubeir memberikan keterangan pers seusai pertemuan bilateral dengan Menlu Retno Lestari Priansari Marsudi di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (20/10). (Antara/Rosa Panggabean)
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Menlu Kerajaan Arab Saudi Adel bin Ahmed Al Jubeir memberikan keterangan pers seusai pertemuan bilateral dengan Menlu Retno Lestari Priansari Marsudi di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (20/10). (Antara/Rosa Panggabean)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Jubeir, Ahad (25/10) mengatakan, Saudi dan Mesir memiliki sikap yang sama terhadap Suriah. Bagi Saudi, Presiden Bashar al-Assad tidak memiliki masa depan di Suriah.

Sebelumnya pada Kamis (22/10), Jubeir juga menilai Assad yang masih berkuasa menjadi magnet bagi militan asing untuk merekrut lebih banyak pejuang.

Menurut Jubair, pembicaraan internasional yang dilakukan untuk menemukan solusi konflik di Suriah dipercaya telah menghasilkan beberapa kemajuan.

"Tetapi saya tidak bisa mengatakan bahwa kami telah mencapai kesepakatan. Kami masih membutuhkan lebih banyak konsultasi untuk mencapai titik ini, "katanya dalam konferensi pers di Kairo setelah bertemu Presiden Mesir Abdul Fatah al-Sisi seperti dikutip laman Al Arabiya, Senin (26/10).

Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengatakan, tidak ada perbedaan antara negaranya dan Arab Saudi terhadap Suriah. Kedua negara memiliki posisi yang mirip.

Rusia mengatakan, Assad harus menjadi bagian dari setiap transisi politik. Sementara Amerika Serikat (AS) mengatakan, bisa mentolerir Assad selama masa transis, tetapi dia harus keluar dari pemerintahan Suriah.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement