REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dalam kunjungannya ke Amerika Serikat, Presiden Indonesia Joko Widodo mencapai sejumlah kesepakatan dengan Presiden Barack Obama, pada Senin (26/10). Kedua kepala negara berkomitmen menguatkan kemitraan jangka panjang Indonesia-AS.
Melalui pernyataan bersama, kedua presiden mengakui hubungan antara Indonesia-AS lebih kuat, dinamis, dan tegas dari sebelumnya. Mereka saling menghormati hak asasi manusia dan mempromosikan perdamaian, stabilitas serta kesejahteraan ekonomi.
"Kerja sama komprehensif AS-Indonesia yang diluncurkan pada 2010, telah diperluas, diperdalam dan menguatkan hubungan bilateral. Kemitraan komprehensif juga menunjukkan peningkatan signifikan kerjasama global kedua negara," ujar pernyataan bersama kedua negara.
Dalam rangka memenuhi tantangan yang berkembang dan memanfaatkan peluang muncul, kedua presiden menyadari kebutuhan untuk meningkatkan Kemitraan Komprehensif AS-Indonesia. Mereka juga merasa perlu terus memperdalam hubungan berdasarkan prinsip saling menguntungkan dan menghormati kedaulatan serta integritas teritorial.
Amerika Serikat dan Indonesia, sebagai dua negara demokrasi terbesar di dunia, berbagi tanggung jawab dan minat patuh untuk mengatasi tantangan strategis di panggung internasional, bersama-sama sebagai mitra. Dalam semangat ini, kedua Presiden berkomitmen untuk menempa Kemitraan Strategis antara kedua negara untuk memperluas kerja sama demi kepentingan strategis bersama.
"Selanjutnya keduanya akan menggelar Dialog Kementerian Strategis tahunan, untuk membahas dan berkolaborasi pada sejumlah hal strategis seperti perdamaian internasional dan kemakmuran," ujar pernyataan pers bersama keduanya.
Menyadari kontribusi tak ternilai dari masyarakat sipil dan sektor swasta untuk kedua presiden menyambut keterlibatan masyarakat sipil dan trek non-pemerintah. Ini menurut mereka penting bagi kemitraan strategis keduanya.
Joko Widodo berangkat ke AS pada Sabtu (24/10). Awalnya pria yang akrab disapa Jokowi tersebut akan melakukan kunjungan selama lima hari. Namun presiden mempersingkat kunjungannya.