Selasa 27 Oct 2015 14:22 WIB

Serangan Rusia ke Suriah Perparah Gelombang Pengungsi

Dukungan militer Rusia yang sedang mempersiapkan bom ke pesawat tempur SU-35 di pangkalan udara Hmeimim, Suriah, Sabtu (3/10).
Foto: AP
Dukungan militer Rusia yang sedang mempersiapkan bom ke pesawat tempur SU-35 di pangkalan udara Hmeimim, Suriah, Sabtu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID,  DAMASKUS -- Serangan Rusia ke kelompok perlawanan Suriah memperparah gelombang pengungsi. Data PBB yang dikeluarkan, Senin (26/10) menyebut, setidaknya 120 ribu orang telah mengungsi dari tiga kota utama Suriah yakni Aleppo, Hama, dan Idlib. Data diambil dari rentang 5 hingga 22 Oktober.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan, mayoritas mereka mengungsi masih di dalam provinsi yang sama. Sementara beberapa lainnya memilih untuk pergi ke kamp dekat perbatasan Turki.  "Orang-orang ini butuh tenda, dan kebutuhan dasar lain seperti makanan air dan sanitasi," ujar Dujarric.

Rusia terlibat langsung dalam perang Suriah sejak 30 September lalu. Mereka mengaku menargetkan kelompok ISIS, kendati tak menampik serangan terhadap gerakan pemberontak lain yang telah menjadi target. Barat menyebut Rusia hanya bertujuan untuk mempertahankan Presiden Bashar al-Assad yang terdesak.

Perang sipil Suriah telah menewaskan lebih dari 250 ribu jiwa sejak pecah 2011 lalu. Sekitar 3,9 juta warga telah memilih mengungsi ke luar. Sementara 7,6 juta lainnya mengungsi dalam negara. Turki merupakan negara yang menampung paling besar jumlah pengungsi.

 

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement