Selasa 27 Oct 2015 19:45 WIB

Pencarian Korban Gempa Afghanistan dan Pakistan Diperluas

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Dokter Pakistan merawat korban gempa di Peshawar, pakistan, Senin, 26 Oktober 2015.
Foto: AP Photo/Mohammad Sajjad
Dokter Pakistan merawat korban gempa di Peshawar, pakistan, Senin, 26 Oktober 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Upaya penyelamatan untuk membantu korban  gempa bumi berkekuatan 7,5 skala richter (SR) yang melanda Afghanistan dan Pakistan, Senin (26/10) diperluas. Gempa ini membuat lebih dari 300 jiwa meninggal dunia dan setidaknya 2.000 orang terluka.

Korban tewas termasuk 12 anak sekolah Afghanistan karena berdesak-desakan ketika mereka mencoba untuk meninggalkan kelas mereka. "Mereka jatuh terinjak kaki siswa lain," kata seorang pejabat bencana di provinsi Takhar kepada Reuters.

Tim penyelamat telah dikirim ke daerah pegunungan terpencil di mana efek dari gempa masih belum diketahui. Laporan menyebutkan banyak orang di seluruh wilayah takut terjadi gempa baru. Mereka menghabiskan malam tidur di luar dengan suhu mendekati titik beku.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dalam pidato ditelevisi mendesak mereka yang tinggal di daerah yang terkena dampak gempa bumi untuk membantu upaya penyelamatan.

Kepala eksekutif Afghanistan Abdullah Abdullah mengatakan, sekitar 76 orang tewas dan 268 luka-luka. Ia memperingatkan angka-angka korban diperkirakan akan meningkat.

Gubernur provinsi Badakhshan, Afghanistan, Shah Waliullah Adeeb, mengatakan, tim survei sedang menuju ke daerah yang lebih terpencil pada Selasa (27/10). Namun batu dan tanah longsor telah memblokir jalan dan helikopter.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement