REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Di tengah upaya meredakan ketegangan di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Jalur Gaza, menteri di jajaran Kabinet Perdana Menteri Netanyahu justru membuat pernyataan provokatif.
Wakil Menteri Luar Negeri Tzipi Hotovely mengatakan, adalah impiannya untuk melihat bendera Israel berkibar di situs suci (Kompleks Masjid Al-Aqsa).
"Kita harus mengibarkan bendera, ini merupakan ibu kota Israel, dan situs itu merupakan tempat suci bagi Yahudi," ujarnya dalam wawancara dengan saluran televisi yang disiarkan Selasa (27/10).
Ini bukan pertama kalinya Hotovely mengeluarkan pernyataan yang memojokkan Palestina. Sebelumnya ia juga pernah menegaskan tidak menyerahkan wilayah pendudukan ke Palestina.
Kantor Perdana Menteri Netanyahu mencoba bersikap tenang menyusul pernyataan itu. Mereka berjanji akan tetap pada status quo, yakni mengizinkan Muslim beribadah di situs tersebut. Sementara bagi Yahudi hanya diperbolehkan berkunjung.
"Perdana Menteri Netanyahu sudah menjelaskan secara gamblang, ia meminta semua anggota pemerintah bersikap sewajarnya," ujar kantor Netanyahu.
Ketegangan di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Jalur Gaza terus berlangsung. Lebih dari 50 warga Palestina terbunuh sejak awal Oktober lalu. Kericuhan tak terlepas dari sikap aparat Israel yang menodai Masjid Al-Aqsa.