REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Komite Anti-Narkoba Nasional Arab Saudi telah menutup empat pabrik alkohol di berbagai kota di seluruh wilayah negaranya. Bukan tanpa alasan keempat pabrik alkohol tersebut ditutup.
Dikutip dari laman Saudigazette, Selasa (27/10), Sekjen Komite Anti-Narkoba Nasional Arab Saudi, Abdulilah Al-Shareef mengatakan, pabrik-pabrik minuman haram itu berada di Riyadh, Jeddah, Dammam, dan Al-Kharj.
Minuman beralkohol yang diproduksi di pabrik-pabrik yang dicampur dengan cairan solusi kebersihan Dettol untuk mengubah warna mereka menjadi sesuatu yang kurang bisa dibedakan dan tertutup dengan bahan kimia adiktif mirip dengan yang obat amfetamin.
Al-Shareef menambahkan, 56 persen dari pengedar narkoba ditangkap di Arab Saudi adalah warga Arab Saudi dan 35 persen dari mereka tidak mengkonsumsi obat-obatan. Kebanyakan pecandu narkoba di negara-negara teluk antara usia 20 sampai 30 tahun. Arab Saudi memiliki kasus kecanduan narkoba tertinggi.