Rabu 28 Oct 2015 13:14 WIB

Meski Cuaca Buruk, Makin Banyak Pengungsi Tiba di Eropa

imigran masuk perbatasan Slovenia
Foto: therightscoop
imigran masuk perbatasan Slovenia

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Jumlah paling akhir yang disiarkan oleh Organisasi Internasional bagi Migrasi (IOM) pada Selasa (27/10) mengungkapkan pengungsi dan migran yang datang di Eropa lewat laut sepanjang tahun ini berjumlah 704.227.

Kebanyakan orang itu yang sampai ke pantai Eropa memilih Yunani, negara yang telah menyaksikan kedatangan 560.683 pengungsi melalui laut pada 2015, sebagai tempat masuk ke Eropa, sedangkan tujuan lain di Uni Eropa meliputi Italia (139.594 orang), Spanyol (3.845 orang) dan Malta (105).

Data statistik memperlihatkan jalur di bagian tengah Laut Tengah adalah yang paling berbahaya. Sebanyak 2.860 orang meninggal lalu diikuti oleh jalur bagian timur Laut Tengah (368) dan jalur bagian barat Laut Tengah (29).

Kondisi cuaca yang bertambah buruk tidak menghalangi pengungsi dan migran untuk nekad melakukan penyeberangan, kata IOM. Arus pengungsi dan migran termasuk berdatang ke pulau-pulau Yunani.

Meskipun angin berhembus makin kuat, lebih dari 9.000 orang tiba di Yunani pada akhir pekan lalu. Data statistik memperlihatkan sebanyak 160 ribu migran dan pengungsi telah memasuki Yunani dari Turki selama Oktober.

Di antara mereka, 99 ribu orang tiba di Pulau Lesvos, 22 ribu di Chios, 21.500 di Samos dan sebanyak 7.500 di Leros. Di tengah arus pengungsi dan migran yang terus mengalir serta tibanya musim dingin, tragedi di laut marak terjadi.

Bulan Sabit Merah Libya melaporkan satu lagi kecelakaan perahu terbalik yang diduga akibat cuaca buruk. Lebih dari 40 mayat hanyut ke pantai Libya.

"Kami tahu seberapa banyak orang tiba di Italia, tapi kami tak pernah mengetahui berapa banyak orang yang sesungguhnya berangkat dari Libya. Kami kira ada kapal karam yang jumlahnya masih belum diketahui dan sayangnya, seluruh 2.860 kematian yang dicatat di Laut Tengah barangkali hanyalah perkiraan minimal," kata Juru Bicara IOM di Italia Falvio Di Giacomo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement