Rabu 28 Oct 2015 14:23 WIB

Presiden Sisi Ditolak di Inggris

Presiden Jokowi ketika menjamu Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi di Istana Negara pada Jumat (4/9).
Foto: @Jokowi
Presiden Jokowi ketika menjamu Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi di Istana Negara pada Jumat (4/9).

REPUBLIKA.CO.ID, LONON -- Politikus Inggris, aktivis, dan akademisi mendesak pemerintahan David Cameron menarik undangan buat Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi.

Surat penolakan yang ditandatangani oleh 55 orang itu disampaikan ke surat kabar Inggris the Guardian, kemarin. Bagi mereka, penyambutan terhadap Sisi bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung Inggris.

Di antara  yang menandatangani petisi itu yakni politikus senior Inggris John McDonnell dan Diana Abbott. Begitupula Dr. Daud Abdullah dari British Muslim Initiative serta Dr. Maha Azzam yang juga menjabat kepala Egyptian Revolutionary Council's.

Azzam mengatakan kepada Anadolu Agency, surat itu merupakan simbol penentangan terhadap Sisi.

"Meski tak menampik posisi Perdana Menteri Cameron di pemerintahan, namun yang signifikan terjadi saat ini adalah meningkatnya lobi yang tidak ingin kehadiran Sisi di Inggris lantaran pelanggaran hak asasi manusia oleh rezimnya," ujarnya.

Belum ada tanggal pasti kapan Sisi akan berkunjung. Menurut kabar yang beredar Sisi secepatnya akan datang pekan depan.

Sisi merupakan tokoh di balik jatuhnya Presiden Muhammad Mursi dari Ikhwanul Muslimin. Sejak saat itu, pemerintahan Sisi memasukkan  IM ke dalam daftar hitam dan menangkapi satu per satu anggotanya.

Dalam suratnya kelompok itu menilai Sisi harus bertangungjawab atas pembantaian warga sipil. Aktivis prodemokrasi juga telah dibungkam

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement