Rabu 28 Oct 2015 18:00 WIB

Cina Tegur Aksi Provokasi AS di Laut Cina Selatan

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Kapal-kapal dalam armada Cina, lengkap dengan persenjataan siap tempur dikirim untuk berpatroli di Laut Cina Selatan
Foto: www.china
Kapal-kapal dalam armada Cina, lengkap dengan persenjataan siap tempur dikirim untuk berpatroli di Laut Cina Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina menegur Amerika Serikat karena mengirim kapal militer USS Lassen ke dekat salah satu pulau buatan di wilayah sengketa kepulauan Spratly Laut Cina Selatan, Rabu (27/10). USS Lassen adalah kapal penghancur pemandu misil milik Angkatan Laut AS.

Cina mengatakan, Beijing telah memperingatkan dan memanggil Duta Besar AS untuk Cina, Max Baucus sebagai bentuk protes. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Lu Kang mengatakan, Selasa, AS terus menciptakan ketegangan di wilayah.

"Sehingga kami harus meningkatkan kekuatan dan kemampuan kami," kata Lu. Ia tidak menjelaskan pernyataannya lebih lanjut, namun menyiratkan bahwa Cina bisa meningkatkan kehadiran militer di Laut Cina Selatan.

Kementerian Pertahanan Cina mengatakan, kapal penghancur pemandu misil Cina telah memberikan peringatan kapal AS. Hal tersebut, tambahnya, sesuai dengan hukum. "Patroli AS merupakan upaya memiliterisasi wilayah Laut Cina Selatan dan melanggar kebebasan navigasi di bawah hukum internasional," katanya.

Surat kabar People's Liberation Army Daily dalam halaman depan komentarnya pada Rabu mengatakan AS perlu belajar dari kekacauan Irak dan Afghanistan. Kekacauan tersebut meletus setelah AS turut campur. "Itu menunjukan bahwa AS tidak pernah membawa pada stabilitas," katanya.

Pada Selasa, Menteri Pertahanan AS Ash Carter memberitahu Komite Layanan Militer Senat bahwa kapal Angkatan Laut AS telah melakukan operasi di Laut Cina Selatan. Namun menurutnya, hal itu sudah sesuai dengan hukum internasional.

Wilayah Laut Cina Selatan telah menjadi sengketa antara Cina dengan sejumlah negara Asia Tenggara, seperti Filipina dan Vietnam.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement