REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel bin Ahmed Al-Jubeir pada Rabu (28/10) mengatakan negaranya berencana ikut dalam pembicaraan Wina mengenai krisis Suriah pada Jumat, demikian laporan Saudi Press Agency.
Pembicaraan tersebut bertujuan menguji keinginan Rusia dan Iran, pendukung utama Presiden Suriah Bashar al-Assad dan pemerintahnya bagi kesepakatan perdamaian.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers bersama Menlu Inggris Philip Hammond.
Hammond mengatakan pembicaraan dua hari tersebut direncanakan dipusatkan pada masa depan Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Pada 23 Oktober, menteri luar negeri Rusia, Amerika Serikat, Arab Saudi dan Turki mengadakan pembicaraan mengenai penyelesaian krisis Suriah di Wina, dan sepakat mengadakan pertemuan lagi pekan ini dengan lebih banyak peserta dari negara utama dan regional.
Pada Rabu pagi, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengonfirmasi negaranya akan menghadiri pembicaraan tersebut.
Konflik Suriah telah menewaskan lebih dari 250 ribu orang dan membuat 11 juta orang kehilangan tempat tinggal.