REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Cina Li Keqiang menyerukan solusi politik atas perang sipil Suriah, Kamis (29/10).
Pembicaraan damai Suriah akan digelar Jumat di Wina. Pembicaraan antara diplomat dari AS, Rusia, Iran dan negara lain itu bertujuan menghidupkan proses damai agar perang segera berakhir.
"Kami setuju kami harus mengupayakan resolusi politik melalui saluran diplomatik. Saya berharap pihak yang berkepentingan segera duduk bersama untuk membicarakan masalah dan menawarkan bantuan substansial bagi warga Suriah," ujar Merkel dalam konferensi pers bersama Li.
Para diplomat berusaha memperbarui Komunike Jenewa 2012 yang meminta pembentukan pemerintah transisi Suriah untuk menyelenggarakan sebagai bagian dari transisi politik.
Turki dan Arab Saudi juga bergabung dalam pembicaraan tersebut.
Jerman, negara ekonomi terbesar Eropa, tidak ambil bagian dalam pembicaraan. Namun, Merkel berada dalam tekanan politik untuk menghentikan gelombang pengungsi dari Suriah dan negara lain menuju Jerman.