REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Aparat Israel menyerbu Rumah Sakit Al-Makassed di Yerusalem Timur, Kamis (20/10). Petugas melemparkan gas air mata, granat kejut dan peluru baja berlapis karet saat digelarnya aksi protes duduk menentang tindakan semena-mena aparat Israel.
Puluhan warga Palestina, pasien dan pegawai di Rumah Sakit Al-Makassed terluka. "Aparat Israel menyerbu rumah sakit tanpa pandang bulu, menembak langsung ke rumah sakit," ujar seorang sumber.
Sekretaris Jenderal Persatuan Karyawan Rumah Sakit Talal Sayyad membenarkan perawat dan pasien menderita luka akibat peluru zionis.
Juru bicara Israel mengatakan kepada Maan News, mereka belum memiliki informasi lebih jauh ihwal serbuan itu.
Unjuk rasa yang digelar pegawai rumah sakit memang telah direncanakan sebelumnya. Demonstrasi duduk ini digelar untuk menentang tindakan sewenang-wenang aparat yang meminta dokumen pasien Palestina padahal tidak memiliki surat perintah dari pengadilan.
Pemimpin rumah sakit, Rafis al-Husseini mengatakan, aparat Israel memasuki fasilitas medis dan meminta data pasien tanpa izin dari pengadilan Israel.
Menurutnya tentara tak berseragam itu sempat menghina pasien dan pegawai sebelum meminta data pemuda Palestina yang ditembak aparat Zionis dan dirawat di rumah sakit itu.
"Bukan tugas kami untuk memberikan informasi tentang seseorang yang datang ke rumah sakit. Tugas kami adalah untuk menolong mereka dan memberikan pelayanan medis," ujar al-Husseini.