REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- El Nino dan perubahan iklim yang selama ini memiliki reputasi buruk ternyata mengirimkan keindahan di belahan bumi yang lain. Kedua sistem cuaca ini telah membuat tempat terkering di dunia menjadi padang subur yang ditumbuhi bunga-bunga.

Gurun Atacama di Cile terkenal sebagai tempat terkering di dunia. Namun ia bertransformasi menjadi padang bunga setelah diguyur hujan deras yang sangat bersejarah selama bertahun-tahun belakangan.

Hujan deras yang tidak biasa terjadi di sana telah membuat wilayah Atacama kebanjiran parah dan longsor antara Maret-Agustus lalu. Sebanyak 28 orang bahkan tewas karena banjir dan longsor dan ribuan orang terpaksa mengungsi karena rumah mereka hancur.

"Wilayah Atacama dihukum, tapi kemudian dirahmati dengan fenomena padang berbunga, fenomena yang terjadi setelah hujan, yang kali ini dibawa oleh El Nino dan perubahan iklim," kata Direktur Layanan Pariwisata Nasional di Atacama, Daniel Diaz pada kantor berita internasional EFE.

Diaz mengatakan intensitas bermekarannya bunga seperti saat ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Selain itu, fenomena ini telah terjadi dua kali di tahun yang sama. "Ini adalah rekor dalam sejarah negara kami. Kami sangat terkejut," kata dia.

Diperkirakan sekitar 20 ribu wisatawan akan mendatangi Gurun Atacama untuk menyaksikan fenomena bunga bermekaran yang sangat jarang terjadi ini. Diaz memperkirakan padang berbunga akan tahan hingga November.

"Ini adalah pengalaman yang unik dan kami mengambil kesempatan untuk mendokumentasikan dinamika ekosistem ini, untuk mengetahui bagaimana bunga ini tumbuh dan mempublikasikannya," kata pemandu wisata Rodrigo Arcos.

Pemandangan Gurun Atacama tampat cantik dengan hamparan bunga berwarna violet seperti lavender dan dilatar belakangi oleh pegunungan-pegunungan. Kontras dengan keadaan biasanya yang kering, gersang, berpasir dan berdebu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika