REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan melaporkan ribuan orang yang jadi pengungsi di dalam negeri dan tinggal di dekat Baghdad terpengaruh karena kamp mereka rusak akibat banjir, Kamis (29/10).
"Sebagian orang yang kehilangan tempat tinggal dilaporkan berlindung di gedung sekolah, gedung agama atau bersama keluarga penampung sebab banyak tenda telah hancur atau rusak di sejumlah tempat," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam konferensi pers harian di Markas Besar PBB, New York.
Banjir melumpuhkan Ibu Kota Irak, Baghdad setelah hujan lebat mengguyur pada Rabu. Menurut beberapa laporan, kamp tenda yang didirikan buat orang yang kehilangan tempat tinggal akibat konflik di Provinsi Anbar, Irak Barat dan wilayah lain porak-poranda diterjang lumpur.
"Keperluan kemanusiaan meliputi tempat berteduh, barang rumah tangga, makanan dan air bersih," kata Dujarric.
Menurut laporan, topan sangat kuat menerjang dan itu adalah yang pertama setelah udara panas luar biasa dan kering.
Petugas ramalan cuaca memperkirakan topan lain diperkirakan menerjang lagi pada Jumat dan pekan depan.