Jumat 30 Oct 2015 15:12 WIB

Dengan Pengeras Suara, Aparat Israel: Kami Tentara Penjajah

Polisi perbatasan Israel menahan seorang pengunjuk rasa Palestina dalam bentrokan di Shuafat, sebuah daerah pinggiran Arab Yerusalem.
Foto: REUTERS / Ammar Awad
Polisi perbatasan Israel menahan seorang pengunjuk rasa Palestina dalam bentrokan di Shuafat, sebuah daerah pinggiran Arab Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, BETHLEHEM -- Yazan Ikhlayel (17 tahun) sedang berada di pusat komunitas di lokasi pengungsi Aida di Bethlehem ketika Israel menggeruduk paksa kamp tersebut. Di bawah bayang ancaman Israel, Ikhlaye mencoba merekam aksi Zionis itu menit demi menit dengan menggunakan telepon pintar yang ia miliki.

Ikhlayel merekam masuknya kendaraan jip militer Israel di jalur utama dan saat aparat melemparkan gas air mata serta memberikan peringatan keras kepada warga kamp dengan menggunakan pengeras suara.

"Warga di kamp pengungsi Aida, kami adalah tentara pendudukan," teriak aparat. "Jika kalian lempar batu, kami akan menghantam kalian dengan gas sampai kalian mati. Pemuda, anak-anak, orang tua kalian semua akan mati."

Tentara itu terus berteriak. Berbicara dengan menggunakan bahasa Arab serta menyampaikan lebih banyak ancaman serta menghina orang-orang di Kamp Aida. Namun, menurut Ikhlayel, ini merupakan pertama kali yang membuat mereka terkejut.

"Mereka telah mengatakan, mereka adalah penjajah, mereka mengatakan, 'kami adalah tentara penjajah.' Sudah terbukti, ini merupakan negara apartheid. Ini bukan demokrasi sama sekali," ujarnya.

"Ini merupakan pertama kali kami mendengar mereka menggunakan pengeras suara sehingga semua orang dapat mendengar."

Mohammed al-Azza seorang jurnalis lepas di Kamp Aida mengungkapkan, ia sedang mengambil foto di jalan ketika insiden itu berlangung. Menurutnya, apa yang terjadi pada Kamis lalu tidak normal. "Cara mereka menggeruduk kamp gila."

 

sumber : middleeasteye.net
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement