REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengakui kemajuan pembicaraan mengakhiri Perang Suriah akan sulit. Namun, ia juga mengungkapkan harapan adanya beberapa kemajuan.
Sebanyak 19 menteri luar negeri dan pejabat senior lainnya menghadiri pembicaraan di Wina, Jumat (30/10). Mereka mengatakan fakta pembicaraan sedang terjadi meski perpecahan mendalam di antara pemain kunci adalah sebuah kemajuan.
"Saya berharap kita dapat menemukan jalan ke depan. Hal ini sangat sulit," katanya dikutip ABC, Jumat (30/10).
Tapi Kerry sangat berhati-hati menjelang pertemuan dengan Menlu Mesir Sameh Shoukry Hassan.
Fokus utama pembicaraan adalah menentukan apa yang harus dilakukan Presiden Suriah Bashar Assad. Arab Saudi yang didukung oleh AS ingin ia cepat digulingkan sementara permintaan tersebut ditentang oleh Iran dan Rusia.