Ahad 01 Nov 2015 02:11 WIB

Warga Argentina Protes Agresi Israel terhadap Palestina

Rep: C25/ Red: Angga Indrawan
Pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu ke kendaraan militer Israel selama bentrokan dengan pasukan Israel di dekat Ramallah, Tepi Barat, Kamis, 8 Oktober 2015.
Foto: AP
Pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu ke kendaraan militer Israel selama bentrokan dengan pasukan Israel di dekat Ramallah, Tepi Barat, Kamis, 8 Oktober 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Para aktivis Argentina berunjuk rasa mengecam tindakan rezim Tel Aviv atas meningkatnya kekerasan terhadap warga Palestina. Mereka menganggap hal itu menambah ketegangan yang sedang berlangsung antara kedua belah pihak.

Seperti dilansir Ahlulbayt News Agency, Sabtu (31/10), organisasi solidaritas dan pendukung Palestina berkumpul di luar kedutaan Israel di Buenos Aires. Mereka membawa bendera Palestina, serta poster yang mengecam derasnya tindakan kekerasan mematikan yang dilakukan Israel.

Selama demonstrasi, Rafael Araya Masry, Sekretaris Hubungan Internasional untuk Argentina’s Latin American Integration Movement of Social [removed]MILES), meminta pemerintah Buenos Aires untuk secara resmi mengutuk tindakan keras rezim Tel Aviv di wilayah Palestina.

"Kami menyerukan pemerintah nasional untuk blak-blakan mengutuk eskalasi Israel. Kami menyerukan dukungan dan tindakan untuk tegas mempromosikan boikot, divestasi dan sanksi terhadap Israel dalam semua bidang kehidupan kita sehari-hari, serta pemutusan kerjasama untuk tidak membeli produk yang berasal di Israel di supermarket," ujar Masry.

Gerakan ini bertujuan untuk mengakhiri pendudukan Israel dari tanah Palestina, serta meminta rezim Tel Aviv untuk menghormati hak-hak pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah air mereka. "Jika kita melakukannya melawan apartheid di Afrika Selatan, kita harus lakukan lebih kuat terhadap apartheid Israel," kata Masry.

Ketegangan di wilayah-wilayah Palestina secara dramatis meningkat dalam beberapa pekan terakhir, yang membuat banyak pihak meyakini akan ada intifada ketiga. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 71 warga Palestina, termasuk 12 anak-anak, dua bayi dan wanita hamil, telah kehilangan nyawa mereka di tangan pasukan Israel sejak awal Oktober. 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement