Ahad 01 Nov 2015 06:32 WIB

Pilot Pesawat Rusia tak Pernah Lakukan Panggilan SOS

Kerabat dan keluarga korban pesawat Rusia yang jatuh di Semenanjung Sinai, Mesir berduka di sebuah hotel dekat Bandara Pulkovo, St Petersburg, Rusia, Sabtu, 31 Oktober 2015.
Foto: AP Photo/Dmitry Lovetsky
Kerabat dan keluarga korban pesawat Rusia yang jatuh di Semenanjung Sinai, Mesir berduka di sebuah hotel dekat Bandara Pulkovo, St Petersburg, Rusia, Sabtu, 31 Oktober 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pesawat maskapai Rusia Kogalymavia tidak melakukan panggilan SOS (darurat) sebelum jatuh di Semenanjung Sinai.

Dikutip dari BBC, Sabtu (31/10), laporan awal dari Mesir mengatakan pilot meminta pendaratan darurat. Namun, Menteri Penerbangan Sipil Mesir Hossam Kamal mengatakan tidak ada tanda- tanda masalah saat pesawat tinggal landas.

Maskapai Lufthansa dan Air France-KLM mengatakan mereka menghindari rute yang diambil Kogalymavia selama penyebab kecelakaan diselidiki.

Klaim ISIS di Sinai sebagai dalang jatuhnya pesawat disangkal oleh Rusia dan Mesir

Pesawat jenis Airbus A-321 jatuh Sabtu (31/10). Pesawat dengan nomor registrasi KGL-9268 itu terbang dari Sharm el-Sheikh di Laut Merah Sinai dan akan menuju St Petersburg di Rusia. Pesawat jatuh di area pegunungan Sinai tak lama setelah tinggal landas.

Pejabat penerbangan Mesir Ayman el-Mokadem yang mengepalai penyelidikan mengatakan penerbangan KGL9268 meminta pendaratan lebih awal karena masalah teknis. Namun, dia mengatakan pada media itu bukan penyebabnya.

"Hingga kecelakaan terjadi, kami tidak pernah diberitahu adanya kesalahan apa pun di pesawat, dan tidak ada panggilan SOS," katanya, Sabtu.

Kontak dengan kendali lalu lintas udara berjalan normal dan pemeriksaan sebelum penerbangan juga tidak ada masalah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement