Ahad 01 Nov 2015 09:45 WIB

Kotak Hitam Pesawat Jatuh di Sinai Berhasil Ditemukan

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Badan pesawat Rusia yang hancur di wilayah gurun Hassana, dekat Kota el-Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Sabtu (31/10).
Foto: EPA
Badan pesawat Rusia yang hancur di wilayah gurun Hassana, dekat Kota el-Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Sabtu (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir telah menemukan kotak hitam pesawat Rusia yang jatuh di Semenanjung Sinai, Sabtu (31/10) yang menewaskan 224 orang di dalamnya.

‘’Kotak hitam itu diambil dari ekor pesawat dan telah dikirim untuk dianalisis oleh para ahli,’’ kata Perdana Menteri Mesir Sharif Ismail seperti dikutip dari laman Telegraph, Ahad (1/11).

Menteri penerbangan sipil Mesir Hossam Kamal mengatakan, tidak ada tanda-tanda masalah di pesawat tersebut. Awalnya laporan disebutkan bahwa pesawat meminta untuk mendarat lebih awal karena kegagalan teknis, tetapi Kamal dalam pernyataannya di konferensi pers, Sabtu mengatakan bahwa masalah itu tidak terjadi.

‘’Sampai kecelakaan itu terjadi, kami tidak pernah diberitahu tentang kesalahan apapun di pesawat atau apakah kita menerima panggilan SOS,’’ ujarnya.

Ia menambahkan, semua kontak dengan kontrol lalu lintas udara telah normal dan pemeriksaan pra-penerbangan menunjukkan tidak ada masalah. Pesawat jenis Airbus A321 dengan yang mengangkut 217 orang dan tujuh kru, lepas landas dari Laut Merah Sharm el-Sheikh di Sinai selatan menuju Saint Petersburg. Kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas udara terjadi 23 menit kemudian.

‘’Sayangnya, semua penumpang dari penerbangan Kogalymavia 9268 Sharm el-Sheikh-Saint Petersburg telah meninggal. Kami mengucapkan belasungkawa kepada keluarga dan teman-teman,’’ kata kedutaan Rusia di Kairo, Mesir.

Reruntuhan pesawat kemudian ditemukan sekitar 100 kilometer (60 mil) selatan Kota Sinai Utara El-Arish, kata para pejabat Mesir. Puing-puing dan mayat tersebar di area seluas antara dua setengah sampai lebih dari tiga mil persegi.

Afiliasi ISIS yang melakukan pemberontakan di Sinai sempat membuat pernyataan di media sosial mengklaim bertanggung jawab atas kecelakaan itu. Mereka mengaku menembak jatuh pesawat untuk balas dendam atas serangan udara Rusia terhadap pemberontak di Suriah.

"Para prajurit dari kekhalifahan berhasil menjatuhkan sebuah pesawat Rusia di Sinai," kata pernyataan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement