REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Afghanistan akan menerima kembali semua warganya yang dideportasi dari Jerman. Hal itu karena negara Eropa tersebut sedang berjuang menampung ratusan ribu pengungsi dan migran lain yang telah tiba di sana tahun ini.
Afghanistan saat ini merupakan bangsa kedua setelah Suriah yang tiba di Eropa. Sejauh ini diperkirakan 120 ribu warga Afghanistan telah meninggalkan negaranya baik legal maupun ilegal.
Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere pekan lalu mengeluh tidak dapat menerima masuknya warga Afghanistan dari daerah yang relatif aman. Jerman mengatakan banyak dari warga Afghanistan yang harus kembai ke negara mereka.
Ia mengatakan, warga Afghanistan yang tiba di Jerman termasuk mereka yang berasal dari kelas menengah, banyak di antaranya berasal dari ibu kota Kabul.
Juru bicara wakil presiden Zafar Hashemi mengatakan sebagai penandatangan Konvensi Jenewa, Afghanistan wajib menerima warganya yang aplikasi suakanya ditolak. Ia menambahkan, Presiden Ashraf Ghani dan Kanselir Jerman Angela Merkel membahas masalah tersebut baru-baru ini.
Menteri Afghanistan untuk Pengungsi dan Repatriasi Hossain Alemi Balkhi telah menyetujui keputusan Jerman untuk mengembalikan warga Afghanistan.
"Masalah utama yang menyebabkan mereka meninggalkan Afghanistan belum terpecahkan," katanya.