Senin 02 Nov 2015 17:01 WIB

Israel 'Isolasi' Masjid Al-Aqsa

Polisi Israel mengambil posisi di atap al-Aqsa selama bentrokan dengan warga Palestina di Kota Tua Yerusalem.
Foto: REUTERS / Amir Cohen
Polisi Israel mengambil posisi di atap al-Aqsa selama bentrokan dengan warga Palestina di Kota Tua Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kendati mengaku ingin meredakan ketegangan di Yerusalem, namun Israel justru terus memperkuat cengkeramannya terhadap Masjid Al-Aqsa.

Kelompok arkeologi Israel memperingatkan pekan lalu, Israel terus meningkatkan intensitas untuk 'mengepung' Al-Aqsa dan memperkuat kontrolnya atas situs suci itu.

Mereka menuding otoritas Israel telah mengubah fisik di sekitar Al-Aqsa untuk mengaburkan karakter Islam. Mereka membuat semua itu untuk mempersulit jamaah Muslim.

"Gambaran besarnya adalah Israel memperlemah Muslim dan kehadiran Palestina di sana, sehingga Yahudi Israel bisa yakin bahwa mereka adalah pemilik sesungguhnya situs itu," ujar Yonathan Mizrachi, kepala kelompok arkeologi Emek Shaveh seperti dikutip Middle East Eye, kemarin.

Ia menambahkan, aktivitas arkeologi Israel telah hampir selesai  mengelilingi Masjid Al Aqsa. Sehingga kiblat pertama Muslim itu benar-benar terpisahkan dari pemukiman Palestian di Yerusalem Timur.

Penodaan aparat Israel terhadap Masjid Al-Aqsa telah menjadi penyebab utama kericuhan yang terjadi di wilayah pendudukan baru-baru ini.  Israel setuju untuk memasang kamera di kawasan Masjid Al-Aqsa untuk mencegah kekerasan, dan mengetahui siapa provokator sebenarnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, Muslim tetap memiliki hak ibadah di situs tersebut. Sebaliknya status warga Yahudi hanya berkunjung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement