REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- AS dan Korea Selatan sepakat memperkuat pertahanan melawan apa yang mereka sebut ancaman dari Korea Utara.
Namun, tidak ada langkah baru yang spesifik mengenai transfer militer. Menteri Pertahanan AS Ash Carter mengatakan dua negara setuju transfer kendali perang akan terjadi setelah Korsel mengembangkan kapabilitas yang lebih kuat menghadapi persenjataan Korut.
Korsel juga harus terlebih dulu membuktikan kemampuannya di bidang intelijen. Carter menyebut Korut sebagai negara yang berbahaya dan mengancam.
Carter muncul dalam konferensi pers bersama Menteri Pertahanan Korsel Han Min-koo yang mengatakan negaranya tidak mentoleransi provokasi militer oleh Korut.
Dalam pernyataan bersama setelah pertemuan tertutup, keduanya mengecam langkah Korut baru-baru ini yang ingin melakukan uji coba rudal jarak jauh atau nuklir.