Selasa 03 Nov 2015 04:58 WIB

Bila Netanyahu tak Ingin Palestina Merdeka, Israel Hadapi Perang Abadi

Rep: Amri Amrullah/ Red: Hazliansyah
Shimon Peres
Foto: Reuters/Beck Diefenbach
Shimon Peres

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Mantan Presiden Israel, Shimon Peres mengkritik Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu akan sikapnya yang enggan menerima solusi dua negara seperti dalam perjanjian Oslo 1993.

Shimon Peres mengingatkan bahaya yang mengancam negara Yahudi, Israel yakni perang abadi, bila Ia tetap tidak ingin menerima solusi dua negara dengan kemerdekaan Palestina.

Ancaman perang abadi yang akan terus dihadapi Israel tersebut bukan hanya dari warga Palestina, namun juga masyarakat arab dan dunia internasional. Hal ini ia tekankan dalam wawancara bersama Associated Press, Senin (2/11).

"Lebih baik tetap memiliki negara Yahudi dengan tanah yang berbagi, daripada memiliki seluruh tanah tapi tanpa negara Yahudi," ujarnya mengkritik sikap Netanyahu.

"Pemerintahan Israel harus menerima solusi dua negara, karena jika kita kehilangan suara mayoritas, seperti yang terjadi saat ini. Kita akan kehilangan yang telah dicapai," tambahnya.

Ia mengakui, saat ini Israel dan negara-negara pendukungnya mulai kehilangan dukungan mayoritas di PBB. Dan solusi dua negara, menurut Peres, sudah menjadi tawaran realistis sesuai dalam perjanjian Oslo 1993, seperti yang ia perakarsai dengan mantan Presiden Palestina Yasser Arafat pada saat itu.

Sebelumnya Netanyahu menegaskan perjanjian Oslo 1993 terkait solusi dua negara sudah tidak relevan. Netanyahu bahkan menuduh Presiden Mahmoud Abbas menghasut dunia dan warga Palestina terkait gelombang perlawanan yang terus meningkat beberapa bulan terakhir.

sumber : AP

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement