REPUBLIKA.CO.ID, CAPE CANAVERAL -- Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) telah menjalankan 15 tahun misi hunian manusia pada Senin (2/11). Stasiun ini setidaknya telah dihuni 220 orang astronot yang silih berganti dari 17 negara dunia sejak 2 November 2000.
Dalam rangka menandai capaian ini, NASA bersama beberapa mitra top lembaga antariksa dunia merencanakan makan malam khusus 250 mil diatas permukaan bumi, bersama para astronot dunia yang sedang bertugas dari AS, Rusia dan Jepang.
Komandan Scoot Kelly yang telah menjalani misi luar angkasa selama tujuh bulan di ISS mengatakan, manfaat terbesar dari laboratorium orbit ISS memajukan tujuan eksplorasi jangka panjang, ke luar angkasa lebih jauh.
"Stasiun luar angkasa benar-benar sebuah jembatan. Ini ruang test untuk teknologi yang harus terus kita kembangkan untuk kesuksesan misi ke Mars," ujar Astronot AS, Kjell Lindgren dilansir dari Associated Press, Senin (2/11).
Amerika Serikat merupakan pemimpin dengan misi penerbangan astronot ke ISS terbanyak, yang disusul Rusia, Kanada dan Jepang. Komplek ISS pun telah berkembang dari hanya tiga ruang sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2000, hingga kini terdapat 13 ruangan dengan massa sekitar 500 ribu kilogram.
NASA telah melakukan 1.760 eksperimen di ISS dan pada salah satu misi NASA bersama Russia, dengan astronotnya Mikhail Kornienko akan berakhir pada Maret 2016. NASA berhara akan terus mengirim astronot dan menjalankan eksperimen di ISS hingga 2024 mendatang.
Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan proyek gabungan dari 13 negara dunia. Baru - baru ini satu tim astronot memasang laboratorium milik Jepang, Kibo yang memiliki berat 16 ton dibawa ke ISS oleh pesawat ulang-alik Discovery.