REPUBLIKA.CO.ID, ANTARTIKA -- Peneliti lembaga antariksa NASA menemukan bahwa es di kawasan Antartika telah mencair dan memiliki efek 'tak terbendung'.
Diperkirakan, mencairnya es menyebabkan permukaan air laut global naik setinggi tiga meter.
Dilansir The Guardian, Senin (2/11), studi ini mengikuti penelitian yang dipublikasikan tahun lalu oleh ahli gletser NASA Eric Rignot. Peneliti kala itu memperingatkan mencairnya es bisa menaikkan permukaan laut hingga 1,2 meter.
Kali ini para peneliti di Postdam Institute Jerman yang meneliti Dampak Iklim menunjukkan dampak jangka panjang dari wilayah barat Antartika. Mereka mengatakan, kondisi di sana kemungkinan besar telah mengalami penurunan kestabilan.
Para peneliti mengatakan, studi sebelumnya meneliti evolusi masa depan jangka pendek di kawasan tersebut. Sementara kini, mereka mencoba mensimulasikan evolusi jangka panjang dari seluruh lapisan es di barat Antartika.
"Jika destabilisasi telah dimulai, peningkatan permukaan laut hingga tiga meter dalam beberapa abad berikutnya hingga ribuan tahun mungkin tak dapat dihindari," ujar para penulis laporan.
Bahkan, diperkirakan beberapa dekade pemanasan laut dapat membuat es mencair. Padahal biasanya butuh ratusan hingga ribuan tahun untuk melelehkan es tersebut.